Desa Batukaang

Since 1930,
Desa Batukaang, Kintamani, Bangli..
Desa Batukaang Kintamani merupakan desa budaya kuno (Bali Aga) yang memiliki beragam potensi wisata seperti peninggalan arca dan bangunan megalitikum, kesenian, perkebunan kopi dan jeruk, air terjun, hamparan pegunungan dan lembah. Desa Batukaang merupakan salah satu desa Bali Aga yaitu desa dengan penduduk asli Bali yang disebut Bali Mula (awal), sehingga mempunyai kebudayaan yang unik dan sedikit berbeda dari desa di Bali bagian selatan. Berbagai situs purbakala ada di sepanjang pinggir sungai desa Batukaang yang posisinya cukup dalam dari lokasi hunian masyarakat setempat. Selain itu terdapat juga tempat persembahyangan yang berumur ratusan tahun yang sampai saat ini masih berdiri dengan kokoh dan menghantarkan vibrasi kesucian pada masyarakat setempat. Kecamatan Kintamani dan juga Desa Batukaang merupakan daerah penghasil kopi yang paling besar di Bali. Jenis kopi yang ditanam oleh masyarakat Sebagian besar adalah kopi Arabika. Kopi Arabika Kintamani memiliki citarasa yang khas, dan berciri khusus, sehingga pemerintah telah memberikan Sertifikat Indikasi Geografis terhadap komoditas Kopi Arabika tersebut. Pengakuan ini menunjukkan bahwa komoditas Kopi Arabika adalah unggulan utama yang perlu terus didorong pengembangannya, terlebih sediaan lahan sisa masih cukup luas. Komoditas lainnya adalah hortikultura yang meliputi komoditas sayur mayur dan buah-buahan serta tanaman lahan kering lainnya. Komoditas buah yang cukup menonjol di desa Batukaang adalah jeruk Kintamani. Terdapat hal yang unik dalam budidaya tanaman di Batukaang yaitu pada keyataannya tidak dapat dipisahkan secara tegas pemanfaatan lahan untuk tanaman jeruk dan tanaman kopi, karena keduanya saling bercampur (tumpangsari). Sebagian besar areal komoditas perkebunan kopi akan bercampur dengan tanaman jeruk. Pencampuran ini telah memberikan ciri yang khas khusus kepada masing- masing komoditas. Rasa kopi arabika khas Kintamani menurut pendapat yang telah berkembang lebih terasa kecut, sedangkan jeruk kintamani ada rasa pahitnya. Potensi pengembangan tanaman jeruk hampir sama dengan lokasi potensi pengembangan kopi arabika. Di Desa Batukaang juga terdapat beberapa air terjun yang indah, seperti Air Terjun Tukad Melanting dan Air Terjun Tukad Batukaang. Air terjun ini menjadi salah satu daya tarik wisata alam yang cukup populer di desa ini. Air Terjun Tukad Melanting memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Air terjun ini memiliki area yang cukup luas, sehingga dapat dikembangkan sebagai objek wisata yoga di bawah air terjun. Selain itu, karena Desa ini terletak di sepanjang punggung Bukit, maka pemandangan alam berupa hamparan lembah pun menjadi poin positif dalam menggembangkan wisata kekinian seperti wisata glamping dan campervan.